Seorang pakar penjinak bom bekerja di lokasi ledakan di daerah Ekamai, Bangkok, Thailand, Selasa (14/2). REUTERS/Kerek Wongsa
Masoud Sedaghat Zadeh berhasil ditangkap polisi Malaysia, Rabu lalu, di Kuala Lumpur. Pengadilan telah mengeluarkan surat penahanan, sehingga kantor kejaksaan dapat mengurus ekstradisi Zadeh. Kepala Polisi Malaysia Ismail Omar mengatakan Zadeh ditangkap saat hendak naik pesawat menuju Iran.
Dua pelaku lainnya, yakni Saeid Moradi, 28 tahun, masih berada di rumah sakit Chulalongkorn karena terluka parah. Sedangkan Mohummad Hazaei, 42 tahun, kini telah ditahan setelah berusaha melarikan diri ke Malaysia.
Sementara itu, Pengadilan Bangkok Selatan mengeluarkan surat penahanan terhadap tersangka keempat berkaitan dengan insiden ledakan di Bangkok. Rohani Leila diduga menyewa rumah di Jalan Soi Pridi Banomyong 31, tempat ledakan pertama terjadi. Ia dilaporkan telah berada di Teheran.
Akibat insiden tersebut, pemerintah Thailand kini memberlakukan peraturan lebih ketat terhadap warga Iran yang akan berkunjung. Jika warga negara lain dapat memperoleh visa saat kedatangan, "warga Iran harus meminta visa ke Kedutaan Besar Thailand di Teheran," ujar Surapong.
Pemerintah, Surapong menambahkan, kini tengah mencari perusahaan travel tour yang membawa keempat pelaku ke Thailand. Ia pun memerintahkan para petugas terkait untuk lebih waspada dalam menangani permintaan visa. Namun Thailand berjanji tidak akan terlibat dalam pertentangan antara Israel dan Iran. "Kami bersahabat dengan kedua negara," ia menegaskan.
Pengamanan di lokasi vital pun semakin diperketat. "Pengamanan semakin diperketat, terutama di area kedutaan asing, tempat berkumpulnya warga asing, serta tempat wisata," tutur juru bicara kepolisian, Mayor Jenderal Piya Uthayo. Peringatan telah dikirimkan kepada hotel-hotel di kawasan wisata, misalnya Phuket, Koh Samui, dan Chiang Mai.
Jumlah polisi di Bandara Internasional Suvarnabhumi pun akan ditambah. "Kami meningkatkan pengawasan, terutama terhadap penumpang yang mencurigakan serta barang bawaan yang tertinggal," tutur Direktur Suvarnabhumi, Somchai Sawasdeepon.
0 komentar:
Post a Comment